Tugas Perekonomian 4

Pengertian Inflansi, Revaluasi, Devisa, Dan Valuta Asing
Inflansi
Dalam ilmu ekonomi, inflasi merupakan suatu proses meningkatnya harga-harga secara
umum dan terus-menerus (continue) berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat
disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain, konsumsi masyarakat yang
meningkat, berlebihnya likuiditas di pasar yang memicu konsumsi atau bahkan
spekulasi, sampai termasuk juga akibat adanya ketidaklancaran distribusi barang.
Revaluasi
Devisa adalah kumpulan valuta asing yang digunakan untuk membiayai
berbagai transaksi perdagangan internasional. Devisa sendiri terdiri dari
valuta asing atau mata uang yang ditetapkan sebagai mata uang dunia. Mata uang
yang dimaksud adalah dollar Amerika Serikat, Euro, Yen, Poundsterling, Dollar
Canada, Switzerland-Franc, Perancis-Franc, DM-Jerman, emas, dan surat berharga
yang berlaku sebagai alat pembayaran internasional. Selain digunakan sebagai
alat pembayaran internasional, devisa juga sering dimanfaatkan sebagai alat
pertukaran jasa dan barang, kekayaan, mengukur kekayaan, dan cadangan moneter.
Devisa
Devisa
umum adalah transaksi jual beli suatu mata uang asing terhadap IDR, atau
terhadap mata uang lainnya, dalam bentuk devisa umum (non tunai).
Valuta Asing
Valuta
asing merupakan mata uang yang diakui, digunakan, dipakai, dan juga diterima
sebagai alat pembayaran dalam perdagangan internasional. Valuta asing yang
banyak dipakai biasanya merupakan mata uang suatu negara yang memiliki peranan
ataupun kendali yang cukup besar dalam sistem perekonomian di seluruh dunia. Di
seluruh dunia sendiri, valuta asing yang paling banyak digunakan adalah Dollar.
Pendapat Saya mengenai "Inflansi Yang Selalu Merugikan"
Menurut
saya Inflansi tidak selamanya dapat merugikan karena Inflansi mempunyai dampak
positif dan negatif, dan tergantung pada Inflansinya itu sendiri parah atau
tidaknya Inflasi tersebut. Apabila Inflansi itu ringan justru dapat berpengaruh
positif untuk perekonomian yang lebih baik. Contohnya untuk meningkatkan
pendapatan dan dapat memicu seseorang untuk semangat dalam bekerja , menabung dan
menggandakan investasi. Coba kita renungkan sebenarnya apa penyebab harga tanah
ataupun properti lainnya cenderung cepat naik nilainya dalam jangka 5 tahun?
Jawabannya adalah adanya Inflansi dengan semakinmenurunnya nilai mata uang
rupiah dan semakin tingginya kebutuhan tanah atau properti, maka hal tersebut
akan mempercepat naiknya harga asset tersebut. Demikian pula dengan nilai emas. Orang-orang yang mendapat untung dengan adanya
inflasi antara lain para pengusaha yang mempunyai pendapatan yang lebih tinggi dibandingkan kenaikan
biaya produksinya. Jika harga
barang naik (saat inflasi), produsen akan
terdorong untuk meningkatkan
jumlah barangnya. Nah,
peningkatan jumlah barang ini tentu akan meningkatkan
penghasilan produsen. Apalagi kalau barang yang dijual merupakan kebutuhan pokok
yang akan tetap dibeli orang banyak meskipun harganya naik Inflansi yang ringan justru
dapat berdampak positif makanya dari itu Inflansi tidak hanya merugikan tetapi
juga menguntungkan.
5 Faktor Yang Mempengaruhi Investasi Dalam Perekonomian Suatu Negara Dan Penjelasannya
1. Suku Bunga
Suku
bunga merupakan faktor yang sangat penting dalam menarik investasi karena
sebagian besar investasi biasanya dibiayai dari pinjaman bank. Jika suku bunga
pinjaman turun maka akan mendorong investor untuk meminjam modal dan dengan
pinjaman modal tersebut maka ia akan melakukan investasi.
2. Pendapatan nasional per kapita untuk
tingkat negara (nasional) dan PDRB per kapita untuk tingkat propinsi dan
Kabupaten atau Kota Pendapatan
nasional per kapita dan PDRB per kapita merupakan cermin dari daya beli
masyarakat atau pasar. Makin tinggi daya beli masyarakat suatu negara atau
daerah (yang dicerminkan oleh pendapatan nasional per kapita atau PDRB per
kapita) maka akan makin menarik negara atau daerah tersebut untuk berinvestasi.
3. Kondisi sarana dan prasarana
Prasarana
dan sarana pendukung tersebut meliputi sarana dan prasarana transportasi,
komunikasi, utilitas, pembuangan limbah dan lain-lain. Sarana dan prasarana transportasi
contohnya antara lain : jalan, terminal, pelabuhan, bandar udara dan lainlain.
Sarana dan prasrana telekomunikasi contohnya: jaringan telepon kabel maupun
nirkabel, jaringan internet, prasarana dan sarana pos. Sedangkan contoh dari
utilitas adalah tersedianya air bersih, listrik dan lain-lain.
4. Birokrasi perijinan
Birokrasi
perijinan merupakan faktor yang sangat penting dalam mempengaruhi investasi
karena birokrasi yang panjang memperbesar biaya bagi investor. Birokrasi yang
panjang akan memperbesar biaya bagi pengusaha karena akan memperpanjang waktu
berurusan dengan aparat. Padahal bagi pengusaha, waktu adalah uang. Kemungkinan
yang lain, birokrasi yang panjang membuka peluang oknum aparat pemerintah untuk
menarik suap dari para pengusaha dalam rangka memperpendek birokrasi tersebut.
5. Kualitas sumberdaya manusia
Manusia
yang berkualitas akhir-akhir ini merupakan daya tarik investasi yang cukup
penting. Sebabnya adalah tekhnologi yang dipakai oleh para pengusaha makin lama
makin modern. Tekhnologi modern tersebut menuntut ketrampilan lebih dari tenaga
kerja.
6. Peraturan dan undang-undang
ketenagakerjaan
Peraturan
undang-undang ketenagakerjaan ini antara lain menyangkut peraturan tentang
pemutusan hubungan kerja (PHK), Upah Minimum, kontrak kerja dan lain-lain.
7. Stabilitas politik dan keamanan Stabilitas
politik dan keamanan penting bagi investor karena akan menjamin kelangsungan
investasinya untuk jangka panjang.
8. Faktor-faktor sosial budaya Contoh
faktor sosial budaya ini misalnya selera masyarakat terhadap makanan. Orang
Jawa pedalaman misalnya lebih senang masakan yang manis rasanya, sementara
masyarakat Jawa pesisiran lebih senang masakan yang asin rasanya.
9. Pengaruh Nilai tukar
Secara teoritis dampak perubahan tingkat /
nilai tukar dengan investasi bersifat uncertainty (tidak
pasti). Shikawa (1994), mengatakan pengaruh tingkat kurs yang berubah pada
investasi dapat langsung lewat beberapa saluran, perubahan kurs tersebut akan
berpengaruh pada dua saluran, sisi permintaan dan sisi penawaran domestik.
Dalam jangka pendek, penurunan tingkat nilai tukar akan mengurangi investasi
melalui pengaruh negatifnya pada absorbsi domestik atau yang dikenal
dengan expenditure reducing effect. Karena penurunan
tingkat kurs ini akan menyebabkan nilai riil aset masyarakat yang disebabkan
kenaikan tingkat harga-harga secara umum dan selanjutnya akan menurunkan
permintaan domestik masyarakat. Gejala diatas pada tingkat perusahaan akan
direspon dengan penurunan pada pengeluaran / alokasi modal pada investasi.
Pada sisi penawaran, pengaruh aspek
pengalihan pengeluaran (expenditure switching) akan
perubahan tingkat kurs pada investasi relatif tidak menentu. Penurunan nilai
tukar mata uang domestik akan menaikkan produk-produk impor yang diukur dengan
mata uang domestik dan dengan demikian akan meningkatkan harga barang-barang
yang diperdagangkan / barang-barang ekspor (traded goods) relatif
terhadap barang-barang yang tidak diperdagangkan (non traded goods), sehingga didapatkan kenyataan nilai
tukar mata uang domestik akan mendorong ekspansi investasi pada barang-barang
perdagangan tersebut.
10. Tingkat Inflasi
Tingkat
inflasi berpengaruh negatif pada tingkat investasi hal ini disebabkan karena
tingkat inflasi yang tinggi akan meningkatkan resiko proyek-proyek investasi
dan dalam jangka panjang inflasi yang tinggi dapat mengurangi rata-rata masa
jatuh pinjam modal serta menimbulkan distrosi informasi tentang harga-harga
relatif. Disamping itu menurut Greene dan Pillanueva (1991), tingkat inflasi
yang tinggi sering dinyatakan sebagai ukuran ketidakstabilan roda ekonomi makro
dan suatu ketidakmampuan pemerintah dalam mengendalikan kebijakan ekonomi
makro.
Pengertian Kemiskinan Dan Garis Kemiskinan
Kemiskinan adalah keadaan di mana terjadi ketidakmampuan untuk
memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, tempat berlindung,
pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat
pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan
pekerjaan. Kemiskinan merupakan masalah global. Sebagian orang memahami istilah
ini secara subyektif dan komparatif, sementara yang lainnya melihatnya dari
segi moral dan evaluatif, dan yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah
yang telah mapan, dll.
Garis kemiskinan atau batas kemiskinan adalah tingkat minimum pendapatan yang dianggap perlu dipenuhi untuk memperoleh standar
hidup yang
mencukupi di suatu negara. Dalam praktiknya, pemahaman resmi atau umum
masyarakat mengenai garis kemiskinan (dan juga definisi kemiskinan) lebih tinggi di negara
maju daripada di negara
berkembang.
5 Penyebab Dan Dampak Kemiskinan Di Indonesia
Faktor
Penyebab Kemiskinan
1.
Laju Pertumbuhan Penduduk
2.
Angka Pengangguran Tinggi
3.
Tingkat Pendidikan Yang Rendah
4.
Bencana Alam
5.
Distribusi Yang Tidak Merata
Dampak
Kemiskinan
1.
Kriminalitas Meningkat
2.
Angka Kematian Yang Tinggi
3.
Akses Pendidikan Tertutup
4.
Pengangguran Semakin Banyak
5.
Munculnya Konflik Di Masyarakat
Website studentsite: https://studentsite.gunadarma.ac.id
Website staffsite: https://staffsite.gunadarma.ac.id
Website baak: https://baak.gunadarma.ac.id
Komentar
Posting Komentar